Oleh: Muhammad Farid Wajdi *)

Related Post: Referensi Panduan Ramadhan (Bisa Didownload)

MAJELISILMU – Apa yang perlu dipersiapkan jika kita ingin memasuki suatu Perguruan Tinggi? Tentu perlu persiapan yang matang, menyangkut kesiapan menghadapi tes pengetahuan (pemahaman ilmu), vitalitas (fisik), adaptasi waktu dan lingkungan, biaya, dan kebutuhan lainnya. Demikianlah analogi penulis, seumpama Ramadhan ini kita analogikan sebagai Perguruan Tinggi atau Universitas yang akan menempa pikiran, kesehatan dan kesabaran kita, untuk selanjutnya apakah nantinya kita akan diwisuda dengan predikat “taqwa” ataukah sebagai orang yang merugi, menyia-nyiakan Ramadhan.

Ya, Ramadhan adalah sebuah universitas. Sebut saja namanya Universitas Ramadhan, sebuah ruang besar perkuliahan bagi Umat Islam untuk memilih fakultas amaliah yang diinginkannya, ataukah tidak memilih apa-apa yang berarti membiarkan Ramadhan berlalu tanpa jejak makna dan pahala.

Bulan Ramadhan adalah bulan maghfirah, rahmah, dan ampunan. Karena itu untuk memasukinya, perlu kemantapan hati dan niat yang ikhlas agar Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam beramaliah yang terbaik selama Bulan suci Ramadhan. Sebelum memasuki Universitas Ramadhan ini, seorang muslim wajib tahu bagaimana sejarahnya sampai disyariatkannya Puasa di Bulan Ramadhan, Apa yang menjadi tanda awal Ramadhan dan bagaimana menyambutnya jika datang Ramadhan?, Apa syarat dan rukun puasa?,  Apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari bagi seorang muslim selama menjalani masa perkuliahan dalam Universitas Ramadhan. Selain momentum waktu sahur dan berbuka puasa, hal apa saja yang perlu diperhatikan? Hal apa saja yang menjadi ‘nilai tambah’ bagi seorang muslim dalam menjalani perkuliahan di Universitas Ramadhan? dan lain sebagainya.

Salah satu fakultas dalam Universitas Ramadhan adalah ‘Ulumul Qur’an. Sangat penting sekali untuk memahami sejarah diturunkannya Al-Qur’an dan hikmah yang menyertainya, asbabun nuzulnya suatu ayat, fadhilahnya yang luar biasa dari suatu surah, sampai kepada berlipat-gandanya nilai pahala dari qira’ah, tilawah, tadarrus, tadabbur atau menghafalkan Al-Qur’an.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ

 

Artinya:
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)

Universitas Ramadhan adalah universitas unggulan karena waktu kuliahnya yang terbatas dan istimewa. Ingat, bahwa pahala sebuah amalan dan amaliah menjadi berlipat ganda–salah satu sebabnya–karena kemuliaan pada waktunya. Bulan Ramadhan adalan bulan yang paling mulia dari bulan-bulan lainnya, sehingga amal kebajikan akan bernilai besar dan berlipat ganda dibanding bulan yang lain. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

 عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً

Artinya:

“Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan pahala haji.” (HR. Bukhari: 1863, Muslim: 1256)

Pada Bulan suci Ramadhan terdapat banyak peristiwa penting bersejarah. Setidaknya ada lima peristiwa yang terjadi dalam Bulan Ramadhan dan patut diketahui umat Islam, yaitu: Peristiwa Nuzulul Qur’an, Malam Lailatul Qadr, Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah), Perang Badar, dan Wafatnya Orang-orang Terdekat Rasulullah SAW. Untuk mendalami hal ini, silakan mengkajinya di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.

Pun dalam Bulan Suci Ramadhan, ada banyak anjuran untuk memperhatikan kesehatan, kebersihan, dan melatih kesabaran. Selama 24 jam, “Ramadhan al-Yaumiyah” banyak hal yang mengasyikkan, seru, dan tentu saja membahagiakan. Dari Shalat Lail, Bangun dan Makan Sahur, sampai tiba masa berbuka puasa, dan selanjutnya Melaksanakan Shalat Tarawih, dan kegiatan produktif lainnya: Sedekah, infaq dan berzakat.

Betapa indah dan nikmat perkuliahan “ulumus syar’i awal bulan ini. Banyak kegiatan bersinggungan dan tak bisa melepaskan diri dari keseluruhan amaliah Ramadhan. Jika diibaratkan Ramadhan ini sebagai Universitas, maka banyak fakultas dan jurusan yang ada didalamnya, yang kesemuanya istimewa dan mendapatkan jaminan nilai pahala yang tinggi, langsung Allah sendiri yang membalasnya.

Alhamdulillah, satu kesyukuran tersendiri bahwa Pekan terakhir Bulan Sya’ban, penulis telah menuntaskan beberapa kuliah persiapan, diantaranya: Majelis Kitab Mutun Tholibul Ilmi-1, yang membahas Kitab Arbain Nawawi, Ushul Tsalatsah, Qowaidul Arba’ dan Nawaqidul Islam hingga pada malam pertama Ramadhan 1444 H ini (Rabu malam/22 Mei 2023), penulis mengikuti Majelis Sama’ dari Majelis Thalabul Ilmi (MTI) secara daring untuk mendapatkan ijazah sanad riwayah.

Kegembiraan dalam mengikuti perkuliahan semakin memuncak di awal Bulan Ramadhan ini. Alhamdulillah, di hari pertama Ramadhan ini (Kamis, 23 Mei 2023), penulis menyempatkan mengikuti kuliah daring مركز مدارسة العلوم الشرعية yang dibawakan oleh tiga masyaikh dari Universitas Islam Madinah, yaitu:

Pertama, dari Syaikh Dr Saud bin Abdul Aziz Ad-Dajjan (Dosen Universitas Islam Madinah) dengan Penerjemah Ustadz Syahrul Budiman Harahap, Lc (Pengajar Di Sekolah Islam Ulun Nuha, Medan Johor) membawakan tema materi “Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan” (Pukul 16.00 WITA-selesai).

Kedua, dari Syaikh Dr Falih bin Muflih (Alumnus Doktoral Universitas Islam Madinah, Dosen Universitas Prince Sattam bin Abdul Aziz) dengan Ustadz Marwan Abu Isa, Lc (Mudir Ibnu Umar Boarding School, Patumbak) membawakan tema materi “Kabar Gembira Bagi Orang Yang Berpuasa” (Pukul 18.00 WITA-selesai), dan;

Ketiga, dari Syaikh Prof Dr Abdus Salam As-Suhaimi (Dosen Universitas Islam Madinah) dengan penerjemah: Ustadz Ayyub Novel Baya’syut (Pengajar Di Ma’had Al-Qudwah Al-Atsari, Blitar Jatim) membawakan tema materi “Menyambut Bulan Ramadhan” (Pukul 22.00 WITA-selesai).

Tulisan ini lebih kepada semacam refleksi atau muhasabah diri, terhadap pemahaman dan Amalan Ramadhan yang dijalani. Mari saling mendo’akan, semoga penulis dan kita semua dapat menjadi mahasiswa terbaik di Universitas Ramadhan ini. Semoga kita semua akan diwisuda langsung oleh Allah, dengan predikat sebagai “Insan yang Bertaqwa” sebagaimana telah ditegaskannya dalam Al-Qur’an (Qs. al-Baqarah: 183 dan 185)–yang menjadi tujuan dari Puasa Ramadhan. (*)

 

(* Muhammad Farid Wajdi, mahasiswa “Universitas Ramadhan”

 

Beberapa tulisan/artikel terkait: 

Do’a Puasa Ramadhan Hari ke 1-30

Penting Diketahui: Kaji Ulang tentang Puasa Ramadan

Nikmatnya Berpuasa di Bulan Ramadhan

5 Peristiwa Penting dalam Bulan Ramadhan

Sejarah dan Peristiwa Penting pada Bulan Ramadan (1)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini