Oleh: Muhammad Farid Wajdi *)

Related Post: Keistimewaan-Keistimewaan Al-Qur’an

MAJELISILMU.COM – Kata “Mushaf” adalah kata yang familiar bagi umat Islam. Seringkali kata ini, dimaknai sama dengan Al-Qur’an itu sendiri, kitab suci umat Islam. Ya, disebutlah “Mushaf al-Qur’an”. Ketika menyebut al-Qur’an, maka itu mushaf, dan begitu pula sebaliknya, ketika menyebut mushaf maka pasti yang dimaksudkan adalah al-Qur’an.

Pengertian Mushaf

Apa pengertian sebenarnya dari mushaf itu? Kata Mushaf (Arab: مصحف, translit muṣḥaf) adalah naskah kuno atau koleksi lembar (sahifah) Al-Qur’an yang diyakini oleh umat Islam telah terungkap pada berbagai waktu dan dalam berbagai cara selama periode 23 tahun pada pada masa kerasulan, Nabi Muhammad SAW, dikumpulkan ke dalam naskah kuno di bawah khalifah rasyidah ketiga, Utsman bin Affan. Demikian menurut Wheller, Brannon M. Prophets in the Quran: An Introduction to the Quran and Muslim Exegesis, Continuum Books, 2002, p. 5.

Pengertian mushaf yang sebenarnya di kekinian, menurut hemat penulis, memang yang dimaksudkan adalah al-Qur’an, secara spesifik karena berisi lembaran-lembaran (dari kata, suhuf, sahifah) ayat-ayat al-Qur’an, yaitu firman Allah SWT yang diturunkan Allah melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam khazabah Bahasa Arab, Al-Qur’an berarti bacaan atau ‘pembacaan’, menunjukkan kandungannya. Ketika mengacu kepada volume terikat fisik, ada yang menggunakan istilah mushaf. (Lihat: DISINI)

Al-Islam.org, situs web shia menulis:

Mushaf mengacu kepada koleksi “sahifah” yang merupakan tunggal untuk “halaman”.
Secara harfiah, arti dari mushaf adalah “Naskah terikat antara dua papan”. Dalam hari itu mereka menggunakan untuk menulis pada kulit dan material lainnya. Mereka salah seorang digulung tulisan — apa yang dikenal sebagai gulungan dalam bahasa Inggris. Atau mereka terus dipisahkan lembar dan mengikat mereka bersama, dalam apa yang dapat disebut sebagai “mushaf“, kitab dalam istilah hari ini.

Setara dengan buku kata “kitab” digunakan (dan masih) merujuk baik huruf (mis. dari korespondensi) ataupun dokumen yang ditulis atau dicatat. Kata bahasa Arab untuk menulis “kataba” adalah turunan dari kata yang sama.

Meskipun Al-Qur’an biasanya disebut “mushaf” sekarang, mungkin merujuk kepada “kumpulan”nya setelah ia tersebar. Al-Qur’an adalah mushaf (kitab), tetapi setiap mushaf (kitab) belum tentu Al-Qur’an.

Pengertian Suhuf 

Al-Qur’an mengacu kepada dirinya sebagai kitab. Kata mushaf tidak disebutkan dalam Al-Qur’an namun jamaknya “suhuf” (dari akar kata “sahifah”, dari mushaf juga berasal) disebutkan dalam beberapa ayat.  Mencatat ini, beberapa ulama telah berpendapat bahwa Al-Qur’an tidak menyajikan dirinya sebagai “buku”, yang berarti itu selesai dan lengkap, begitu banyak sebagai “kitab suci”, sesuatu ditulis atau dikomunikasikan dari waktu ke waktu, yang memberikan banyak dinamisme atau kehidupan. Al-Qur’an berbicara tentang dirinya sebagai kitab bahkan sebelum ia diletakkan ke dalam tulisan.

Kata ‘suhuf’ disebutkan dalam ayat berikut dari Al-Qur’an, yaitu: Qs. Thaha ayat 133, Qs, Al-A’la ayat 18 dan 19, Qs. An-Najm ayat 36, Qs. ‘Abasa ayat 13, Qs. Al-Bayyinah ayat 2, Qs. Al-Mudatsir ayat 52 dan Qs. At-Takwir ayat 10.

Dikutip dari buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jamaah oleh Idik Saeful Bahri, S.H., M.H., yang dimaksud suhuf adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul dalam bentuk lembaran-lembaran. Jadi seperti kitab, suhuf juga berisi nasihat dan petunjuk agama. Bedanya, kitab adalah buku, sementara suhuf hanyalah lembaran-lembaran.

Kata “Shuhuf” dan “Mushaf” berasal dari akar yang sama, yaitu, “Sahafa” (menulis). Shuhuf (tunggal) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas dan lain-lain.

Dalam sejarah, penulisan Al-Qur’an awalnya berasal shuhuf-shuhuf. Kala itu, susunan ayat dalam shuhuf sudah tepat, namun lembaran-lembaran yang ada masih belum tersusun secara rapi.

Kemudian pada masa Utsman bin Affan, shuhuf-shuhuf itu dikumpulkan dan dibundel menjadi satu isi. Sejak itu, tiap aya di dalam Al-Quran pun tersusun menjadi rapi dan memiliki keteraturan kemudian disebut mushaf.

Demikianlah sekilas pengertian Mushaf dan Suhuf. Semoga bermanfaat adanya. Barakallahu fiikum. (*)

 

(* Muhammad Farid Wajdi, Guru/Pengasuh Ponpes Modern Putri IMMIM Minasatene-Pangkep.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini